Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian (Setjen dan BK) DPR RI telah membentuk Tim Agen Perubahan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI. Agen perubahan ini dibentuk untuk menjadi penghubung antara pimpinan sebagai penanggung jawab perubahan dengan pegawai di lingkungan Setjen dan BK DPR.

Sekjen DPR Ahmad Djuned mengatakan bahwa agen perubahan bertugas antara lain meyakinkan kepada pegawai yang lain di lingkungan kerjanya tentang pentingnya perubahan menuju kondisi yang lebih baik, yaitu dengan adanya delapan  area perubahan yang memberi solusi dan alternatif.

“Tim Agen Perubahan Setjen dan BK DPR RI sebagai penggerak perubahan yang menggerakkan pegawai yang berperan ikut berpartisipasi ke arah unit kerja yang lebih baik,” jelasnya, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (01/8/2017).

Hal ini disampaikan, saat membuka pelatihan Tim Agen Perubahan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI, dalam rangka meningkatkan kompetensi wawasan,  pengetahuan dan kemampuan serta keterampilan sumber daya manusia khususnya bagi Tim Agen Perubahan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI.

Reformasi birokrasi di jajaran Setjen dan Badan Keahlian DPR adalah perubahan besar dalam paradigma dan tata kelola pemerintahan untuk menciptakan birokrasi pemerintahan yang profesional dengan karakteristik adaktif, berintegrasi, bersih dari pelaku koruktif, kolusi nepotisme, dan mampu memberikan pelayanan kepada  dewan secara akuntabel dan profesional serta memegang teguh tata nilai organisasi Setjen dan Badan Keahlian DPR, yaitu nilai-nilai yang rapi, religius, akuntabel, profesional, dan integritas.

Ahmad Djuned menjelaskan agen perubahan adalah individu atau kelompok yang terpilih untuk dijadikan contoh dan panutan baik dalam integritas maupun kinerjanya yang tinggi. Agen Perubahan reformasi birokrasi berperan sebagai role model.

“Ini adalah beban yang cukup berat, karena sebagai agen perubahan mau tidak mau prilaku, disiplin, integritas akan menjadi contoh bagi pegawai yang lain,” katanya.

Untuk area perubahan managemen pemerintahan ada delapan. Ahmad Djuned menekankan ada satu yang terberat adalah untuk perubahan mindset maupun culture set. Menurutnya, Kalau sudah bisa merubah mindset maupun culture set di lingkungan Setjen dan Badan Keahlian DPR, dinilai sukses.

“Kalau ini sudah bisa merubah mindset maupun culture set di lingkungan Setjen dan Badan Keahlian DPR, Saya nyatakan itu sudah sukses. Ini yang perlu kita perhatikan. Karena pengalaman saya selama ini bahwa teman-teman selama bekerja lebih banyak membenarkan yang biasa daripada membiasakan yang benar. Saya sering mengoreksi dan menegur yang seperti ini,” ujarnya.

Lingkungan strategis menjadi tantangan dalam mewujudkan reformasi birokrasi ini, oleh karena itu diharapkan agen perubahan dapat memerankan perannya sebagai role model berprilaku yang produktif.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Setjen DPR RI Rahayu Setya Wardani, menyampaikan pelaksanakan pelatihan Tim Agen Perubahan akan dilaksanakan selama 2 hari, di wisma DPR Griya Sabha Kopo Cisarua Bogor, 1 - 2 Agustus 2017 dan akan diikuti 21 orang agen perubahan.

Pelatihan Tim Agen Perubahan ini selain merupakan bagian dari pengembangan kompetensi individu para agen, juga untuk melaksanakan program perubahan reformasai birokrasi Setjen dan Badan Keahlian DPR yang merupakan pengembangan kompetensi individu para agen, disamping itu pelatihan ini dimaksudakn untuk melaksanakan program kerja area perubahan I reformasi birokrasi yaitu penguatan mental aparatur.

“Para agen perubahan ini merupakan percontohan kelak dijajarannya masing-masing. Dalam pelatihan ini akan diberikan berbagai materi untuk menambah wawasan maupun menambah pengalaman kompetensi dari para agen ini,” imbuh Rahayu. (as). Foto: Andri/jk